Menu Bar

Galleri

Nusron Wahid photo pelantikan-46_zps70311a51.jpg" border="0" alt=" photo _MG_3342_resize_zpsbeebd5ee.jpg"/>" style border="0" width="320" height="200" /> Pelantikan photo _DSC4079_zpsc3c751d3.jpg" border="0" alt=" photo _MG_3348_resize_zps381f25e0.jpg"/>]" style border="0" width="320" height="200" />  photo _MG_3294_resize_zpsc7426b4a.jpg" border="0" alt=" photo _MG_3294_resize_zpsc7426b4a.jpg"/>" style border="0" width="320" height="200" />

Senin, 02 Desember 2013

Deklarasi Jaringan Penulis Muda Pergerakan

gp-ansor.org, Ciganjur, JAKARTA – Para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari sejumlah daerah yang difasilitas PB PMII melalui “Pendidikan Jurnalisme Pergerakan,” yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Ciganjur, mendeklarasikan Jaringan Penulis Muda Pergerakan (JPMP). Deklarasi ini merupakan salah satu hasil Rancang Tindak Lanjut (RTL) setelah sekitar empat puluhan peserta mengikuti pelatihan menulis di dampingi sejumlah narasumber yang berkompoten di bidangnya. “Ini adalah rancangan membangkitkan kembali semangat literasi kaum muda, mahasiswa khususnya di kalangan kader-kader PMII,” kata A. Malik Mugni, Ketua Pelaksana Pendidikan Jurnalisme Pergerakan, Senin (2/12/2013)
   Pelatihan tersebut dilaksanakan sejak 28 November-1 Desember 2013. Target dari pelatihan ini, kata dia, adalah bagaimana kader-kader penulis PMII mampu menghasilkan tulisan dengan Aswaja (Ahlussunnah Waljamaah) sebagai manhaj-nya. Dengan demikian, nilai-nilai kemanusiaan, keseteraan, kebersamaan, toleransi, kasih sayang dan lainnya mampu disampaikan kepada para pembaca, notabene adalah masyarakat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kopri PMII, Herwanita Makkuraga yang ikut mendampingi peserta putri selama kegiatan menambahkan, di pelatihan tersebut para peserta akan memperoleh gambaran tentang kondisi media saat ini. Baik itu mengenai sindikasi media, politik media, dan pengolahan isu. Sehingga dengan demikian, lanjut Ewa-demikian ia akrab disapa, penulis-penulis muda PMII nantinya, dengan penguasaan itu, mampu menentukan sikap atau ideologi tulisannya. JPMP sendiri mengagendakan launcing web bertepatan dengan haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia berharap agar keberadaan JPMP ini memberikan semangat baru, dan bisa terus eksis. Sementara itu, istri almarhum Gus Dur, Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid pada kesempatan bincang-bincang dengan para peserta di kediamannya berpesan, agar kader-kader PMII tidak hanya menulis untuk kepentingan kalangan nahdliyyin saja, tapi masyarakat secara luas. “Menulis itu mampu memberikan manfaat kepada orang banyak,” tuturnya. (Sm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar